Equity World Futures Jakarta Cyber2

Equity World Futures Jakarta Cyber2


Dolar Melemah Menjelang Keputusan Fed | PT Equityworld Futures

Posted: 15 Dec 2021 12:48 AM PST

 Equityworld - Dolar melemah di awal perdagangan Eropa hari Rabu (15/12), tetapi mencoba mempertahankan kekuatannay menjelang pertemuan Federal Reserve terbaru, yang diperkirakan akan memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga tahun depan.

Pada pukul 02:55 ET (0755 GMT), Indeks Dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, turun 0,1% menjadi 96,450, tidak jauh dari level tertinggi 96,954 minggu lalu. Ini telah naik sekitar 0,5% minggu ini.

Pasangan USD/JPY turun tipis ke 113,69, pasangan EUR/USD naik 0,1% ke 1,1271, sedangkan pasangan AUD/USD yang sensitif risiko naik 0,3% ke 0,7122.

GBP/USD naik 0,1% menjadi 1,3245, naik setelah inflasi harga konsumen Inggris melonjak ke tingkat tahunan tertinggi di 5,1% pada November, tertinggi sejak September 2011, meningkatkan tekanan pada Bank of England menjelang pertemuan kebijakan hari Kamis.

Pound berada di bawah tekanan ketika Inggris berkutat dengan meningkatnya kasus varian Omicron dari virus corona baru. Ketidakpastian politik juga mulai terasa, dengan otoritas Perdana Menteri Boris Johnson dirusak oleh pemberontakan di dalam partainya atas pemberlakuan pembatasan baru.

Namun, fokus pada hari Rabu adalah Federal Reserve, karena bank sentral AS mengakhiri pertemuan penetapan kebijakan dua hari terakhir di sesi ini. (Arl)



Sumber : Investing, Ewfpro
PT Equityworld Futures

China, Nikaragua Jalin Kembali Hubungan Diplomatik | PT Equityworld Futures

Posted: 14 Dec 2021 01:34 AM PST

 


 Equityworld - Nikaragua dan China menjalin kembali hubungan diplomatik pada hari Jumat (10/12) setelah negara itu memutuskan hubungan dengan Taiwan yang diklaim China. Langkah itu mendorong kiprah Beijing di

bagian dunia yang telah lama dianggap sebagai "halaman belakang" Amerika Serikat dan membuat marah Washington.

China telah meningkatkan tekanan militer dan politik terhadap Taiwan agar menerima klaim kedaulatannya, memicu keresahan di pulau yang diperintah secara demokratis itu. Taiwan berulang kali mengatakan tidak akan terganggu oleh gertakan China dan berhak ikut berkiprah dalam hubungan internasional.

Kementerian Luar Negeri China, mengumumkan keputusan itu setelah pertemuan dengan menteri keuangan Nikaragua dan dua putra Presiden Daniel Ortega di kota Tianjin, China utara. Dia mengatakan negara itu telah membuat "pilihan yang benar."

Putusnya hubungan dengan Taiwan menyusutkan jumlah sekutu internasional pulau itu dan merupakan pukulan bagi Amerika Serikat.

Langkah Nikaragua itu diambil setelah selama berbulan-bulan hubungan antara Ortega dan Washington memburuk, dan terjadi pada hari ketika Departemen Luar Negeri AS mengatakan telah menerapkan sanksi terhadap Nestor Moncada Lau, penasihat keamanan nasional Ortega dengan tuduhan dia mengoperasikan skema penipuan impor dan bea cukai untuk memperkaya para anggota pemerintahan Ortega.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan keputusan Nikaragua itu tidak mencerminkan keinginan rakyat Nikaragua karena pemerintahnya tidak dipilih secara bebas.

"Namun, kami tahu bahwa ini membuat rakyat Nikaragua kehilangan mitra yang teguh dalam pertumbuhan demokrasi dan ekonominya," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price dalam sebuah pernyataan. "Kami mendorong semua negara yang menghargai institusi demokrasi, transparansi, supremasi hukum, dan mempromosikan kemakmuran ekonomi bagi warganya untuk memperluas keterlibatan dengan Taiwan," tambahnya.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan sekutu-sekutu Taiwan - yang sekarang hanya 14 negara - mempertahankan hubungan dengan di Taipei hanya karena tekanan dari Amerika Serikat dan "diplomasi dolar" Taiwan, tuduhan yang dibantah Taipei.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan negaranya tidak akan terpengaruh oleh tekanan atau mengubah tekad untuk menegakkan demokrasi dan kebebasan dan "berjalan dengan tegap menuju dunia."


Sumber : VOA, Ewfpro
PT Equityworld Futures

Komentar

Postingan Populer