PT Equityworld Futures | S&P 500 Berakhir Melemah, Rusia Lanjutkan Invasi kendati Ada Sanksi


equityworld - S&P 500 ditutup melemah pada Senin (28/02) setempat atau Selasa (03/01) pagi WIB. Investor mempertimbangkan dampak sanksi keras terhadap Rusia atas invasinya yang tengah berlangsung ke Ukraina.

S&P 500 berakhir turun 0,25% ke 4,373.79, Dow Jones Industrial Average melemah 0,5% di 33,892.60 dan Nasdaq naik 0,4% ke 13,751.40 menurut data Investing.com.

Sanksi tersebut termasuk mengeluarkan bank-bank tertentu Rusia dari pembayaran global SWIFT, dan membekukan kemampuan bank sentral Rusia untuk memanfaatkan cadangan dana senilai $640 miliar di luar negeri, yang berfungsi sebagai dana talangan untuk melindungi ekonominya.

Perundingan antara Rusia dan Ukraina untuk menemukan resolusi konflik diperkirakan akan dilanjutkan dalam beberapa hari mendatang karena kedua belah pihak berjanji untuk "menjaga negosiasi tetap berjalan", setelah putaran pertama perundingan.

Tetapi laporan bahwa Rusia telah meningkatkan agresinya di Kharkiv seiring terus bergerak lebih dekat ke ibu kota Ukraina, Kiev, melumpuhkan harapan atas keberhasilan hasil dalam perundingan.

Sektor keuangan, sebagian besar bank, memimpin pasar beranjak lebih rendah. Investor menimbang eksposur bank-bank AS ke Rusia di tengah sanksi yang lebih keras yang bertujuan melumpuhkan ekonomi Rusia guna mendorong Moskow mengakhiri invasinya ke Ukraina.

Di antara penurunan terbesar, Citigroup (NYSE:C) jatuh lebih dari 4% setelah memperingatkan dampak paparan aset senilai $5.4 miliar dari Rusia. Sementara itu, JPMorgan Chase (NYSE:JPM) menangguhkan dana Eropa dan dana Rusia yang ada, mengirimkan sahamnya anjlok lebih dari 4%.

Selain dampak sanksi terhadap Rusia, sentimen investor terhadap bank juga dirugikan oleh penurunan imbal hasil Treasury AS, yang diperdagangkan berbanding terbalik dengan harga, karena investor beralih ke tempat yang aman.

Jatuhnya imbal hasil Treasury, atau bunga obligasi, merugikan margin bunga bersih bank, spread antara pendapatan bunga yang dihasilkan oleh bank dan jumlah bunga yang dibayarkan kepada deposan.

Energi adalah satu-satunya sektor di zona hijau, karena harga minyak sempat melonjak 4% di tengah kekhawatiran gangguan pasokan akibat ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung.

Namun BP (NYSE:BP) turun 5% setelah mengumumkan akan menjual 19,75% sahamnya di perusahaan minyak Rusia Rosneft dengan kerugian hingga $25 miliar. Rival Shell (LON:RDSa) itu juga mengatakan akan keluar dari semua operasinya di Rusia yang dapat mengakibatkan kerugian sekitar $3 miliar.

Saham sektor pertahanan, yang diuntungkan selama masa perang, naik tajam, di mana Northrop Grumman (NYSE:NOC) dan Lockheed Martin (NYSE:LMT) melonjak naik lebih dari 5%.

Dalam berita lain, saham produsen mobil listrik berada di atas spekulasi bahwa melonjaknya harga energi akan mempercepat adopsi kendaraan listrik.

Tesla (NASDAQ:TSLA) melonjak 7% setelah Bernstein menaikkan target harganya pada perusahaan ini menjadi $450 dari $300.

Sumber : Investing

PT Equityworld Futures

Komentar

Postingan Populer