PT Equityworld Futures | Mata Uang Asia Bergerak Turun, Dolar AS Flat di Puncak 20 Tahun

 

equityworld - Mata uang Asia mayoritas turun pada hari Selasa (30/08), meskipun pergerakannya lebih lambat dari sebelumnya karena tekanan dari dolar mereda kendati kegelisahan atas kenaikan suku bunga AS membuat pasar tenang.

Yuan China turun 0,1%, bergerak di sekitar posisi terendah dua tahun saat trader masih resah atas perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.

Pembatasan COVID-19, pasar real estat yang dibebani utang, dan situasi kekurangan listrik yang disebabkan oleh kekeringan di negara itu telah sangat mengganggu aktivitas ekonomi China tahun ini, yang pada akhirnya telah membebani yuan.

Fokus kini tertuju pada data PMI Juli mendatang, yang rilis pada hari Rabu. Sektor manufaktur diperkirakan akan menyusut selama dua bulan berturut-turut, mencerminkan kondisi operasi yang lemah.

Mata uang Asia lain masih rentan dari sinyal hawkish Federal Reserve, yang mendorong penurunan besar nilai aset di sebagian besar pasar, dan menopang dolar. Ketua Fed Jerome Powell pekan lalu mengisyaratkan bank sentral tidak berniat mengurangi laju kenaikan suku bunga agresif tahun ini.

Namun dolar AS sedikit mundur dari level tertinggi 20 tahun, ditutup melemah terhadap euro pada sesi Senin kala investor memperkirakan bahwa European Central Bank akan secara agresif memperketat kebijakan pada tahun 2022.

Indeks dolar AS dan indeks dolar berjangka sedikit flat pada hari Selasa, setelah masing-masing turun lebih dari 0,4% di sesi sebelumnya.

Di antara mata uang Asia, dolar Singapura turun 0,1%, sedangkan Won Korea Selatan melemah 0,2%. Pemerintah Korea Selatan yang baru terpilih mengatakan akan memotong pengeluaran pemerintah untuk pertama kalinya dalam 13 tahun dalam anggaran tahunan 2023.

Langkah itu dilakukan ketika negara itu menghadapi tingkat inflasi tinggi - dampak akibat dari stimulus moneter era pandemi dan kenaikan harga komoditas. Ini juga membuat bank sentral Korea Selatan menaikkan suku bunga secara stabil tahun ini.

Dolar Australia melemah 0,3%, bahkan ketika data izin bangunan menunjukkan sedikit peningkatan di pasar real estat negara itu.

Pergerakan yen Jepang berbeda dari mata uang Asia pada hari Selasa, naik 0,1% usai data menunjukkan tingkat pengangguran negara itu tetap stabil hingga Juli, meskipun ada peningkatan hambatan ekonomi.

Sumber : Investing

PT Equityworld Futures

Komentar

Postingan Populer