PT Equityworld Futures | Emas Bidik Penguatan Minggu Kedua Kala Dolar Turun, Payroll AS Ditunggu

equityworld - Harga emas stabil pada hari Jumat (07/10) tatkala investor menunggu data nonfarm payrolls AS untuk mencari lebih banyak isyarat soal ekonomi terbesar di dunia itu, tetapi akan menuju kenaikan minggu kedua berturut-turut karena tekanan dari dolar surut.

Harga emas diuntungkan karena dolar AS turun lebih jauh dari level tertinggi 20 tahun minggu ini, sementara imbal hasil Treasury AS juga turun karena pasar memperkirakan bahwa melemahnya pertumbuhan ekonomi akan mendorong The Fed pada akhirnya melunakkan sikap hawkish-nya.

Tetapi banyak sinyal hawkish dari pejabat Fed membendung kerugian dolar minggu ini. Ketua Fed Jerome Powell juga telah memperingatkan bahwa bank sentral akan mengambil risiko kehancuran ekonomi karena menaikkan suku bunga secara agresif untuk meredam inflasi.

Fokus kini tertuju pada data nonfarm payrolls AS, yang akan dirilis pada hari Jumat. Sementara angkanya, yang mencerminkan kesehatan pasar tenaga kerja, diperkirakan telah menurun dari bulan sebelumnya, jika ada tanda-tanda apa pun peningkatan kemungkinan akan memberi Fed lebih banyak ruang untuk terus menaikkan suku bunga.

Harga emas spot sebagian besar tidak berubah di $1,712.03/oz, harga emas berjangka juga stabil di sekitar $1,720.25/oz pukul 06.59 WIB. Kedua instrumen akan naik sekitar 3% minggu ini.

Harga emas terpukul oleh kenaikan suku bunga tahun ini, yang meningkatkan biaya peluang memiliki logam kuning. Harga emas turun ke level terendah lebih dari dua tahun pada bulan September, dan sekarang diperdagangkan di sekitar $100 di atas level tersebut.

Tetapi emas bisa mendapatkan keuntungan dari peningkatan permintaan safe haven di sisa tahun ini, terutama jika kondisi ekonomi di negara-negara besar memburuk. Permintaan musim festival untuk logam kuning juga diperkirakan akan meningkat bulan ini.

Di antara logam industri, harga tembaga turun 0,3% ke $3,4272 pada hari Jumat, dan akan mengalami kenaikan mingguan ringan.

Prospek logam merah berada di bawah tekanan dari melemahnya aktivitas ekonomi di seluruh dunia, usai produsen utama Chili juga memangkas perkiraan harganya baru-baru ini.

Namun, pasar bersiap mengantisipasi potensi krisis pasokan, dengan adanya sanksi baru terhadap perusahaan-perusahaan Rusia yang berpotensi membatasi persediaan.

Sumber : ewfpro

PT Equityworld Futures

Komentar